Situs Budaya & Religius di Bali

Situs Budaya & Religius di Bali – Sudah lebih dari sebanyak 4 juta orang sekarang mendiami Bali, yang mengumpulkan 80 persen ekonominya dari pariwisata. Untuk alasan ini, penduduk asli berusaha untuk melindungi kekayaan budaya daerah tersebut melalui kesenian lokal, musik asli dan pelestarian bangunan kuno yang berharga di Bali. Bali secara resmi ditemukan pada abad ke-16 oleh para pelaut Portugis, tetapi akar pulau itu dalam budaya India, Cina, dan Hindu dapat ditelusuri kembali berabad-abad sebelumnya. Rencanakan itinerary Bali yang menyertakan situs sejarah dan religius teratas ini. Tak cuma landmark tempat ibadah bagi penduduk setempat ini, tetapi juga berfungsi sebagai beberapa tempat wisata paling populer di Bali.

1. Saksikan ritual mandi suci di kolam-kolam di CANDI TIRTA EMPUL, Tampaksiring

Situs Budaya & Religius di Bali

Mitos dan legenda kuno terkubur jauh di dalam dinding Kuil Tirta Empul, sebuah kuil pemurnian tahun 962 A.D. yang dibangun di sekitar mata air tanah suci. Mata air ini memasok lusinan aliran dan cabang Sungai Pakerisan dan dianggap menyimpan kekuatan magis. Kuil ini terbagi menjadi tiga bagian, yang paling populer adalah Jaba Tengah, di mana penduduk setempat berbaris di dua kolam pemurnian untuk membersihkan diri di bawah 30 semburan air yang mengalir bebas. hari88

Pengunjung dipersilakan untuk memotret ritual tersebut, tetapi upacaranya dikhususkan untuk umat Hindu yang taat. Bagian lain dari kuil ini termasuk Halaman Tengah dan Jeroan (halaman dalam). Koridor terakhir berisi kolam koi, dan menghadap ke kuil berdiri sebuah vila mewah yang dibangun pada tahun 1954 untuk mantan Presiden Sukarno.

2. Sejarah kuno berakar jauh di GOA GAJAH (GAJAH GUA), Ubud

Meskipun Anda tidak akan menemukan gajah di Goa Gajah, Anda akan menemukan struktur batu dan ukiran dinding batu yang berasal dari abad ke-9 dan ke-10. Gua Gajah terletak tepat di luar Ubud di mana dua sungai bertemu untuk membentuk persimpangan sungai. Tempat meditasi kuno Indonesia digali baru-baru ini pada tahun 1923, dan baru pada tahun 1954 para arkeolog menemukan air mancur dan kolam kompleks, yang diyakini telah dibangun untuk menangkal roh jahat. Tempat perlindungan kuno dikenali dari pintu masuknya, yang menggambarkan roh jahat dan setan yang diukir dengan rumit menjadi bentuk kepala gajah. Selain disebutkan dalam puisi Jawa tahun 1365, situs terkenal itu juga masuk dalam Daftar Sementara Warisan Dunia UNESCO.

3. Saksikan tarian kecak api Bali saat matahari terbenam di CANDI ULUWATU, Kuta Selatan

Situs Budaya & Religius di Bali

Legenda mengatakan bahwa tebing setinggi 70 meter tempat Pura Uluwatu dibangun sebenarnya adalah kapal membatu dewa Hindu Dewi Danu. Terlepas dari percaya atau tidaknya mitos tersebut, Anda tetap dapat menikmati pemandangan panorama Samudra Hindia yang menakjubkan dari pura laut Bali ini, salah satu landmark terpopuler di Bali. Dibangun pada abad ke-10, Pura Uluwatu hampir tidak dapat diakses oleh umum hingga tahun 1983. Namun, saat ini, pengunjung berjalan kaki setiap hari ke kuil untuk melihat peninggalan dan patung kuno dan untuk menyaksikan drama kecak malam yang dilakukan oleh penari tradisional Bali. Monyet kera yang hidup di dalam kompleks juga merupakan daya tarik utama ke situs ini, tetapi wisatawan diperingatkan bahwa monyet ahli dalam mencuri! Jika Anda menjadi korban, cobalah menukar barang curian Anda dengan sepotong buah yang enak.

4. Berfoto di atas pura laut di TANAH LOT, Tabanan

Salah satu landmark paling penting di Bali dan bangunan fotogenik di seluruh Indonesia, Tanah Lot adalah salah satu dari tujuh pura laut, masing-masing dalam pandangan satu sama lain, yang membentuk rantai di sepanjang pantai Bali. Pura-pura masing-masing dicampur dalam mitologi Bali, tetapi Tanah Lot sejauh ini yang paling populer. Dibangun di atas formasi batuan di Samudra Hindia, kuil ini menarik ribuan fotografer dan pendatang setiap tahun. Bersiaplah untuk orang banyak, tetapi juga merasa terhibur karena kuil mungkin (atau mungkin tidak) dilindungi oleh ular laut berbisa di dasar bangunan dan ular raksasa yang dibuat oleh selempang pendiri pulau!

5. Melihat GUNUNG AGUNG dari istana air dan taman di TIRTA GANGGA (TAMAN TIRTAGANGGA), Karangsem

Hanya 12 kilometer di selatan gunung berapi paling terkenal di Indonesia, Tirta Gangga berfungsi sebagai tempat penghormatan dan perlindungan bagi penduduk di seluruh Bali. Berarti “air dari Sungai Gangga”, istana air yang rimbun ini memiliki taman dan air mancur yang berkelok-kelok, bersama dengan ukiran batu dan patung, semuanya dimaksudkan untuk menyelimuti pengunjung dalam suasana kesucian. Mandi air dingin di kolam renang umum sambil menikmati keindahan area ini. Di luar halaman istana, pecinta alam diundang untuk menikmati sekilas atraksi pedesaan yang layak untuk kartu pos, seperti bekerja di sawah dan pemandangan Gunung Agung di dekatnya, yang telah dianggap sebagai jarak aman dari kompleks dan juga satu salah satu landmark alam paling bergengsi di Bali.